Cucu Pendiri NU Beberkan Alasan Dukung Prabowo-Sandi
Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari, KH Irfan Yusuf Hasyim mempunyai beberapa fakta masuk dalam Konsolidasi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diantaranya, lihat keadaan Indonesia saat empat tahun akhir-akhir ini.
Baca juga: Akreditasi Prodi MARANATHA
Pria yang akrab dipanggil Gus Irfan ini memandang keadaan negara sekarang ini tengah alami beberapa krisis, baik bidang ekonomi ataupun budaya.
"Sebenarnya saya bertambah nyaman kehidupan di pesantren. Tetapi keadaan empat tahun ke belakang ini menurut saya egois bila saya memprioritaskan kesenangan saya disana (di pesantren-red). Pada akhirnya saya ingin untuk membantu di sini," tuturnya di Alat Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).
Fakta yang lain, ia memandang ada beberapa pihak yang memandang pertempuran pada Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Penentuan Presiden serta Wakil Presiden (Pemilihan presiden) 2019 adalah pertempuran pada grup NU serta bukan NU.
"Salah satunya point penting yang lain ialah di akar rumput terpenting di Jawa Timur, kontestasi ini ditarik menjadi kontestasi NU serta bukan NU. Ini yang berkembang dibawah," kata sepupu Presiden ke empat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Baca juga: Akreditasi Prodi UPNYK
Oleh karenanya, ia akan memutuskan untuk berupaya menolong memenangi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Penentuan Presiden serta Wakil Presiden (Pemilihan presiden) 2019.
"Saya akan kembali berjumpa dengan alumni-alumni kita, serta selalu sahabat-sahabat kita, teman dekat beberapa mubalig yang setiap malam berjumpa langsung dengan penduduk untuk pastikan jika Pak Prabowo itu sejak dari jauh hari semenjak jadi militer juga telah dekat dengan kiai-kiai NU," katanya.
Diantaranya, lihat keadaan Indonesia saat empat tahun akhir-akhir ini.
Baca juga: Akreditasi Prodi MARANATHA
Pria yang akrab dipanggil Gus Irfan ini memandang keadaan negara sekarang ini tengah alami beberapa krisis, baik bidang ekonomi ataupun budaya.
"Sebenarnya saya bertambah nyaman kehidupan di pesantren. Tetapi keadaan empat tahun ke belakang ini menurut saya egois bila saya memprioritaskan kesenangan saya disana (di pesantren-red). Pada akhirnya saya ingin untuk membantu di sini," tuturnya di Alat Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).
Fakta yang lain, ia memandang ada beberapa pihak yang memandang pertempuran pada Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada Penentuan Presiden serta Wakil Presiden (Pemilihan presiden) 2019 adalah pertempuran pada grup NU serta bukan NU.
"Salah satunya point penting yang lain ialah di akar rumput terpenting di Jawa Timur, kontestasi ini ditarik menjadi kontestasi NU serta bukan NU. Ini yang berkembang dibawah," kata sepupu Presiden ke empat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Baca juga: Akreditasi Prodi UPNYK
Oleh karenanya, ia akan memutuskan untuk berupaya menolong memenangi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Penentuan Presiden serta Wakil Presiden (Pemilihan presiden) 2019.
"Saya akan kembali berjumpa dengan alumni-alumni kita, serta selalu sahabat-sahabat kita, teman dekat beberapa mubalig yang setiap malam berjumpa langsung dengan penduduk untuk pastikan jika Pak Prabowo itu sejak dari jauh hari semenjak jadi militer juga telah dekat dengan kiai-kiai NU," katanya.
Comments
Post a Comment