Kriminolog UI: Polisi Kurang Pengawasan Senpi Rakitan

 Pemakaian senjata api (Senpi) oleh beberapa aktor kejahatan saat ini kelihatannya telah jadi pemandangan yang umum. Kriminolog Kampus Indonesia Adrianus Meliala juga mulai bicara ihwal masalah itu.

Baca juga: Biaya Kuliah UNSIKA - Pendaftaran UNSIKA

Menurut dia, itu berlangsung karna pihak kepolisian kurang mengawasi peredaran senpi rakitan. Sebab kata dia, umumnya perampok yang memakai senpi saat memperlancar tindakannya memakai senpi berjenis rakitan.

“Karena menurut saya polri tidak serius dalam lakukan pengawasan pada senjata api organik ataupun rakitan, ” katanya, Jumat (16/6/2017).

Sekarang ini, lanjut dia, perampok-perampok itu beraksi karna peristiwa mendekati lebaran. Dimana beberapa orang tengah mempunyai uang. Hal tersebut dipandang jadi suatu hal yang untungkan untuk mereka untuk lakukan tindak kejahatan.

" Saat ini kebanyakan orang miliki uang, bawa uang di kantong semasing. Ada yang bawa uang untuk THR, untuk beli pakaian, ya macem-macem lah. Dasarnya orang pada bawa uang saat ini, " kata Adrianus.

Ia juga mengimbau pada orang-orang supaya lebih bijak pilih yaitu memprioritaskan keselamatan jiwa atau harta. Karna sekarang ini aktor kejahatan semakin nekat pada korbannya.

" Prosedur keamanan harus juga tetaplah dikerjakan, janganlah lengah. Minimum kurangi kemungkinan penjahat untuk melakukan tindakan, " ujarnya.

Baca juga: Biaya Kuliah POLBAN - Pendaftaran POLBAN

Seperti di ketahui, dalam satu minggu paling akhir sudah berlangsung dua masalah perampokan dibarengi pembunuhan dengan memakai senjata api. Masalah pertama berlangsung di SPBU Daan Mogot Jakarta Barat, pada Jumat 9 Juni 2017, dimana Davidson Tantono (30) jadi korbannya.

Masalah yang lain menerpa seseorang mahasiswi, Italia Chandra Kirana Putri (22) yang tewas ditembak perampok di tempat tinggalnya Perumahan Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Tangerang pada Senin 12 Juni 2017.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan