Bila Terbukti Merusak Mapolsek Ciracas, Oknum TNI Akan Dihukum Berat

Kodam Jaya mengatakan jika ada prajurit TNI yang ikut serta dalam perusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, waktu lalu, jadi aktor akan diberi hukuman berat sesuai dengan peradilan militer.

Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi menjelaskan, jika TNI ikut serta dalam pengrusakan Mapolsek Ciracas, jadi aktor akan diberi hukuman berat."Tentu mesti peradilan militer. Ini lebih berat, saya yakinkan lebih berat," kata Kristomei pada Minggu (16/12/2018).

Baca juga : Jurusan di UINSA

Kristomei menjelaskan, pemberian hukuman nanti tidak cuma membuat aktor dipenjara. Bahkan juga dia mengaku, anggota yang TNI yang ikut serta, sambungnya, dapat dikeluarkan dari kesatuan bahkan juga terancam kehilangan tugasnya.

Sampai sekarang, Kristomei pastikan pihaknya masih tetap menginvestigasi pendapat perusakan itu. Ia menuturkan, team Investigasi yang terbagi dalam Polda Metro Jaya, POM AD, dan POM AL masih tetap kerja. Dalam penyelidikan ini, Kristomei mengaku memerlukan waktu sebab banyak kesatuan yang berada di Jakarta.

Menurutnya, team tengah mempelajari beberapa gambar serta video yang sudah menyebar di sosial media. Gambar serta video itu akan dikasihkan ke komandan unit yang ada di semua Jakarta untuk dipelajari.“Baru kelak ketahuan itu anggota TNI kesatuan apakah. Kan kita tidak dapat cepat-cepat menyimpulkan itu cepak selalu anggota TNI, belumlah pasti," tutur Kristomei.

Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane memiliki pendapat penyerangan Mapolsek Ciracas berlangsung karena pembiaran tindakan premanisme dan lambatnya perlakuan masalah yang dikerjakan polisi. Dengan bergeraknya video di Alat Sosial, tidak dapat jadi fakta polisi tidak kerja.

“Ini sebab mosi tidak yakin yang dikerjakan grup spesifik pada kepolisian. Mungkin ini puncak kekecewaan pada perlakuan masalah,” tegas Neta menyikapi peerusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.

Walau sebenarnya jika lihat video yang tersebar, seharusnya polisi dapat bereaksi bertambah cepat tangkap beberapa aktor. Muka aktor sekarang telah menyebar di sosmed, bahkan juga, kata Neta, dalam comment di salah satunya account Instagram, alamat aktor dijelaskan oleh salah satunya nitizen.

Tentang premanisme, Neta lihat polisi tidak belajar dari peristiwa di Polsek Tanjung Priok, Polres Metro Jakarta Utara, sampai momen Lapas Cebongan. Sikap perlakuan polisi pada preman yang menyerang bahkan juga membunuh anggota TNI janganlah dilambat.

Baca juga : Jurusan di UMM

“Malah saya fikir, tidak cuma korbannya TNI, tetapi ke penduduk biasa janganlah demikian. Jika tidak ingin peristiwa terulang lagi,” katanya. Termasuk juga masalah masalah pembakaran, sekalinya sekarang lima aktor pengeroyok TNI telah ditangkap, Neta lihat masalah pembakaran Mapolsek Ciracas tidak dapat didiamkan.

Lebih dalam masalah ini Menhan, Menkopolhukam, sampai Presiden sudah memberi perhatian pada masalah ini.“Iya dong, ini memberikan hukum sama dimata penduduk. Tidak ada ketidaksamaan,” kata Neta.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan