Pemprov DKI Akan Revitalisasi 5 Taman dan Tambah RTH
Pemprov DKI Jakarta selalu berusaha perbanyak ruangan terbuka hijau (RTH) serta taman hubungan masyarakat. Tidak hanya merevitalisasi lima taman, DKI tahun ini lepaskan 30 hektare tempat untuk RTH.
Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan serta Pemakaman DKI Jakarta, Susi Marsita menjelaskan, pada tahun ini pihaknya akan merevitalisasi lima taman, yakni Taman Tebet, Taman Puring, Taman tugu tani, taman mataram, serta taman langsat dengan beberapa tematik berlainan. Seperti yang dikerjakan dalam revitalisasi taman Tebet, Jakarta Selatan dengan tematik jalan raya.
Baca juga : Jurusan di UPH
“Tematiknya beda-beda, intinya yang tentunya taman itu nanti dapat memfasilitasi semua susunan masyrakat dari umur anak-anak sampai lanjut usia. Termasuk juga yang masyarakat keperluan spesial,” kata Susi Marsita waktu dihubungi, Senin (7/1/2019).
Susi menuturkan, sebelum lakukan revitalisasi, pihaknya membuat Komunitas Grup Discusion (FGD) dengan beberapa pihak berkaitan, termasuk juga penduduk. Berarti, tidak hanya penuhi RTH, taman itu jadi tempat berhubungan masyarakat.
Tidak hanya merevitalisasi lima taman itu, kata Susi, pihaknya akan meningkatkan RTH dengan membebaskan tempat seluas 30 hektare yang berada di Jakarta Timur serta Selatan.
Ia mengharap dalam pembebasan tidak ada masalah, terutamanya permasalahan dokumen administrasi. “Kita tiap-tiap tahun meningkatkan RTH, tetapi terkadang terhalang pembebasan tempat,” katanya.
Baca juga : Jurusan di UG
Berdasar pada undang-Undang No 26/2007 mengenai Tata Ruangan, mewajibkan tersedianya 30 % RTH dari keseluruhan luas lokasi.
Di DKI, implementasinya telah ditata dalam Perda mengenai Tata Ruangan serta Zonasi. Dari keseluruhan 30 %, sekitar 20 % mesti disiapkan pemprov sedang 10 % adalah tanggung jawab swasta.
Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan serta Pemakaman DKI Jakarta, Susi Marsita menjelaskan, pada tahun ini pihaknya akan merevitalisasi lima taman, yakni Taman Tebet, Taman Puring, Taman tugu tani, taman mataram, serta taman langsat dengan beberapa tematik berlainan. Seperti yang dikerjakan dalam revitalisasi taman Tebet, Jakarta Selatan dengan tematik jalan raya.
Baca juga : Jurusan di UPH
“Tematiknya beda-beda, intinya yang tentunya taman itu nanti dapat memfasilitasi semua susunan masyrakat dari umur anak-anak sampai lanjut usia. Termasuk juga yang masyarakat keperluan spesial,” kata Susi Marsita waktu dihubungi, Senin (7/1/2019).
Susi menuturkan, sebelum lakukan revitalisasi, pihaknya membuat Komunitas Grup Discusion (FGD) dengan beberapa pihak berkaitan, termasuk juga penduduk. Berarti, tidak hanya penuhi RTH, taman itu jadi tempat berhubungan masyarakat.
Tidak hanya merevitalisasi lima taman itu, kata Susi, pihaknya akan meningkatkan RTH dengan membebaskan tempat seluas 30 hektare yang berada di Jakarta Timur serta Selatan.
Ia mengharap dalam pembebasan tidak ada masalah, terutamanya permasalahan dokumen administrasi. “Kita tiap-tiap tahun meningkatkan RTH, tetapi terkadang terhalang pembebasan tempat,” katanya.
Baca juga : Jurusan di UG
Berdasar pada undang-Undang No 26/2007 mengenai Tata Ruangan, mewajibkan tersedianya 30 % RTH dari keseluruhan luas lokasi.
Di DKI, implementasinya telah ditata dalam Perda mengenai Tata Ruangan serta Zonasi. Dari keseluruhan 30 %, sekitar 20 % mesti disiapkan pemprov sedang 10 % adalah tanggung jawab swasta.
Comments
Post a Comment