Keadilan Energi, BBM Satu Harga Hadir di Kalimantan Utara

Masyarakat Desa Long Ampung serta sekelilingnya sekarang tidak mesti merogoh kocek beberapa puluh sampai beberapa ratus ribu untuk memperoleh BBM per liternya. Menteri Daya Sumber Daya Mineral didampingi Direktur Penting PT Pertamina (Persero), Direktur Infrastruktur Migas, Direktur BBM BPH Migas, Gubernur Kalimantan Utara serta Komisi VII DPR RI resmikan SPBU Kompak BBM Satu Harga dengan simbolis di Kampung Enam Tarakan.

SPBU Kompak bernomor 66.775.004 ini ada di Desa Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara serta adalah SPBU ke-7 BBM Satu Harga yang direncanakan pada Pertamina untuk Kalimantan Utara. Titik BBM Satu harga yang lain yang telah terealisasi di Kalimantan Utara yakni empat di Kabupaten Nunukan, satu di Kabupaten Bulungan, serta satu di Kabupaten Malinau dengan keseluruhan 27 titik yang telah terealisasi di lokasi Kalimantan.

Baca juga : Jurusan di UNSIKA

Communication and CSR Region Manager Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan, peresmian BBM Satu Harga di Malinau, Kalimantan Utara adalah satu bentuk prinsip Pertamina untuk wujudkan keadilan daya dengan selalu mendistribusikan BBM ke wilayah-wilayah yang sampai kini susah dijangkau. "Kami mengharap karenanya ada instansi penyalur ini bisa menggerakkan perekonomian penduduk Long Ampung jadi lebih baik," kata Yudi.

Sebelum terdapatnya SPBU di Desa Long Ampung, masyarakat Desa beli premium serta solar di harga Rp35.000,-/liter bahkan juga bila musim penghujan, masyarakat mesti merogoh kocek dua sampai 3x lipat sebesar Rp70.000-Rp 100.000 per liter. Masyarakat juga memperoleh BBM itu dari Melak, Kalimantan Timur. Saat ini, masyarakat Desa ditempat serta seputar Long Ampung telah bisa nikmati harga yang sama yakni Premium Rp 6.450/liter serta solar Rp 5.150/liter.

Pertamina menjadi pelaksana pekerjaan dari Pemerintah dalam memberi dukungan usaha pemerataan cost di semua Indonesia termasuk juga Satu Harga untuk BBM selalu berusaha maksimal dalam merealisasikannya. SPBU Kompak ini menyiapkan produk dengan alokasi premium 50 ribu liter serta solar 36 ribu liter.

Pemerataan harga BBM memberi dampak besar buat perekonomian masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian menjadi petani, tidak cukup dengan gampangnya memperoleh bahan bakar tapi, pun punya pengaruh berarti untuk kegiatan keseharian serta masyarakat dapat mengubah pengeluarannya untuk keperluan lainnya.

Distribusi BBM ke titik SPBU pun penuh dengan perjuangan. Distribusi BBM menghabiskan waktu 3 hari 2 malam, diawali dari pengangkutan memakai Mobil Tangki ke Pelabuhan Melak dari Terminal BBM Samarinda kurang lebih 8 jam perjalanan. Lalu, dipindahkan ke Landing Craft Tank (LCT) ke arah Desa Long Bagun seputar 4 jam perjalanan.

Sesampainya di Desa Long Bagun, BBM itu dipindahkan memakai mobil double gardan ± 10 unit dengan per unitnya membawa BBM 1000 liter (5 drum). Mobil itu ke arah Desa Long Ampung saat kurang lebih 14 jam.

Distribusi BBM dengan regular 2-3 hari sekali serta begitu bergantung dari tinggi rendahnya debet air sungai. Jika hujan, penyaluran terhalang sebab tidak dapat dilewati. Gubernur Kalimantan Utara lewat sambutannya pada acara peresmian mengatakan apresiasinya pada Pertamina yang sudah wujudkan program BBM 1 Harga di Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau.

Baca juga : Jurusan di POLINDRA

“Warga Desa Long Ampung berbahagia serta bersukur jika Bahan bakar minyak dapat dibeli di harga yang begitu dapat dijangkau. Keadilan daya terwujud karena Pertamina serta mudah-mudahan penyaluran BBM berjalan dengan lancar,” papar Irianto Lambrie.

Instansi Penyalur ini adalah satu diantara 124 titik BBM Satu Harga yang sudah dioperasikan Pertamina di semua lokasi 3T di Indonesia. Sesuai dengan Roadmap awal, sampai akhir tahun 2019 Pertamina akan bangun 150 titik BBM Satu Harga. Akan tetapi berdasar pada Surat Kepala Tubuh Hilir (BPH) Migas No 167/Ka BPH/2019 tanggal 21 Januari 2019, tujuan akhir makin bertambah jadi 160 titik.

BBM Satu Harga yang telah beroperasi sampai sekarang ini menyebar di semua lokasi 3T dari mulai Pulau Sumatera, Jawa - Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku sampai Papua. Titik BBM Satu Harga paling banyak ada di Papua sekitar 28 titik, Kalimantan (28 titik), Sumatera (24 titik), Nusa Tenggara (16 titik), Sulawesi (14 titik), Maluku (11 titik) serta Jawa-Bali (4 titik).

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan