Cegah Radikalisasi, Polres Tebo Blusukan ke Ponpes

Barisan kepolisian selalu waspada pergerakan radikalisasi yang menebar di dalam warga. Satu diantara usaha yang dikerjakan dengan memberi pandangan serta publikasi tentang radikalisme khususnya dikalangan pesantren.

Seperti dalam dikerjakan Polres Tebo, Jambi yang selalu mempropagandakan pergerakan antiradikalisme. Bahkan juga, personil Polres Tebo juga diperintah "blusukan" ke pesantren-pesantren untuk waspada pergerakan radikal itu.

Baca juga : Jurusan di UNPATTI

Kasat Binmas Polres Tebo Aris mengutarakan, selama ini di lokasi hukum Polres Tebo memanglah belum diketemukan beberapa gerakan yang ke arah pada radikalisasi. Meskipun begitu tidak membuat aparat kepolisian untuk tidak siaga. Menurutnya, radikalisme ini sebetulnya muncul sebab terdapatnya intoleransi di dalam warga.

"Terdapatnya sikap satu grup yang tidak sepaham dengan grup lainnya ujungnya menyebabkan radikalisme, karenanya penting buat Polri untuk masuk semua posisi supaya masih terbangun NKRI," tandas Aris waktu memberi publikasi antiradikalisme di Pondok Pesantren Al Mubarak Wali Songo, Tebo, Jambi, tempo hari.

Aris menjelaskan, untuk mendesak perubahan memahami radikal ini, jadi Polri telah mempersiapkan beberapa langkah. Salah satunya dengan menyosialisasikan bahaya radikalisme semenjak awal. "Kita teratur terjun ke warga, termasuk juga di pesantren-pesantren untuk selalu memperingatkan bahaya radikalisme," katanya.

Maksudnya, lanjut Aris, bagaimana Polri coba membuat paradigma di lingkungan pesantren dalam memberantas radikalisme. Polres Tebo, sambungnya, mengarah kelompok-kelompok pengajian serta majelis taklim. "Kami menggandeng MUI serta Kemenag," tuturnya.

Baca juga : Jurusan di UNKHAIR

Ketua MUI Kabupaten Tebo KH Rifai Ahmad menjelaskan, sampai kini MUi mempunyai skema pengawasan tertentu pada pesantren, grup agama, serta ormas-ormas. Pengawasan itu, sambungnya, dengan tetap menghimpun beberapa pimpinan pondok pesantren, ormas, serta grup agama dengan teratur.

"Disana kami tetap memperingatkan bahaya radikalisme ini. Alhamdulillah di Tebo belumlah ada beberapa gerakan yang ke arah radikalisme ini," katanya.

Ketua Yayasan Pondok pesantren Al Mubarak Wali Songo Khoiron akui begitu terbantu atas program Polres Tebo dengan teratur menyosialisasikan pergerakan antiradikalisme ini. Dengan program ini, ia mengaku beberapa santri serta satriwan nya sekarang tambah lebih memahami masalah radikalisme serta bahayanya.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan