Survei Lemkapi, 86% Publik Percaya TNI dan Polri Netral di Pilpres 2019

Instansi Analisis Strategis kepolisian Indonesia (Lemkapi) lakukan survey masalah netralitas TNI-Polri mendekati Pemilihan presiden 2019. Akhirnya 86,1% responden yakin jika aparat TNI serta Polri netral lama bekerja.

Baca juga : Jurusan di UPNVJ

Survey dikerjakan semenjak 1-13 April 2019 di 34 propinsi di Indonesia dengan jumlahnya responden 1.000 orang. Cara survey multistage acak sample dengan umur responden 17 tahun ke atas. “Margin of error 1,9% serta tingkat keyakinan 95%,” kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam tayangan wartawan yang di terima SINDOnews, Senin (15/4/2019).

Bekas anggota Kompolnas ini menjelaskan, survey dikerjakan memakai jaringan mahasiswa di semua Indonesia ini. Akhirnya 86,1% responden yakin jika aparat keamanan yaitu TNI serta Polri dipandang masih tetap netral dakan bekerja.

Fakta responden yakin sebab lihat penegasan serta prinsip Panglima TNI serta Kapolri yang telah berkali kali memerintah pada semua jajarannya supaya netral serta tidak akan segan-segan memberikan sangsi tegas bila ada yang tidak netral. Responden pun yakin jika TNI serta Polri akan bekerja netral dalam pemilihan presiden sebab semua pihak mengamati penerapan Pemilu. “Sedang jumlahnya responden yang belum seutuhnya yakin ialah sebesar 10,7%," katanya.

Baca juga : Jurusan di UPNVS

Menurut Edi, responden memberikan fakta kurang yakin sebab seringkali dengar berita hoax yang tersebar di sosmed jika ada aparat yang tidak netral. Diluar itu dalam survey pun terdaftar sekitar 3,2% responden tidak memberi opini.

Supaya kampanye lebih efisien serta fakta keamanan dan cost dapat tambah murah pada Pemilu 2024, banyak responden mengemukakan input supaya kampanye saatnya dikurangi dari 6 bulan jadi 4 bulan. "Input penduduk ini pantas dilihat penyelenggara Pemilu pada masa yang akan datang," lebih doktor pengetahuan hukum ini.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan