Jokowi: Indonesia Butuh Pemimpin Berpengalaman

Indonesia melawan rintangan besar di dalam pergantian lanskap ekonomi, sosial, serta politik dunia. Menjadi negara besar dengan jumlahnya 269 juta masyarakat yang menyebar di 17.000 pulau di 34 propinsi, Indonesia memerlukan figur pemimpin yang mempunyai memiliki pengalaman untuk menahkodai kapal besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengakuan itu dikatakan capres (calon presiden) nomer urut 01, Joko Widodo (Jokowi) waktu hadir Deklarasi Suport 10.000 Entrepreneur untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf yang digagas Entrepreneur Pekerja Pro Jokowi (Kerjo) di Istana olahraga, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019) malam.

Baca juga : Biaya Kuliah POLNEP - Pendaftaran POLNEP

Jokowi menjelaskan, ekonomi global sekarang ini belumlah pada tempat normal hingga perkembangan masih tetap begitu rendah. "Lanskap ekonomi dunia beralih, lanskap politik beralih, lanskap sosial pun beralih. Ini akan berimbas pada lanskap politik, lanskap ekonomi, serta lanskap sosial kita serta beberapa negara lainnya. Kita melawan rintangan besar," katanya.

Menurut Jokowi, Indonesia dengan 269 juta masyarakat yang berlainan suku, agama, kebiasaan, agama, trradisi serta bahasa daerah, di satu bagian jadi kemampuan, akan tetapi di lain sisi dapat juga jadi kekurangan.

"Apakah yang ingin kita berikan, negara sebesar Indonesia dengan 17 .000 pulau ini ialah kapal besar yang membutuhkan nahkoda yang mempunyai pemgalaman yang baik," tuturnya.

Jokowi mengakui mujur sebab mempunyai pengalaman panjang serta bertahap di pemerintahan. Dari mulai bawah menjadi wali kota Solo dua periode, lalu naik ke tahap tengah jadi gubernur DKI Jakarta, sampai pada akhirnya diakui rakyat jadi Presiden. "Pengalaman itu memberi keuntungan saya dalam menahkodai kapal besar negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," urainya.

Menurutnya, pengalaman yang didapatkan itu banyak sekali menolong saat dianya jadi presiden. Jokowi bahkan juga mengakui saat semula jadi wali kota Solo, perlu waktu dua tahun untuk belajar menyesuaikan dalam mengurus pemerintahan.

Baca juga : Biaya Kuliah UPNYK - Pendaftaran UPNYK

"Tidak gampang. Janganlah dipikir mudah. Berlainan keseluruhan (mengatur pemerintahan dengan mengurus bisnis-red). Itu baru pada tempat dewan kota. Bayangkan yang namanya negara dengan 514 kabupaten/kota. Satu kali lagi saya belajar menyusuaikan diri. Jika saya tidak mempunyai pengalaman. Berarti, janganlah apakah? Janganlah dikasihkan (kewenangan mengurus negara pada) yang masih tetap coba-coba begitu lho. Sepakat tidak? Itu yang saya tujuan. Saya ngomong terdapatnya," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, dalam lima mengurus negara, sekarang ini Indonesia masih tetap pada proses berjalan bangun fondasi menjadi prasyarat menjai negara maju.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan