3 Mahasiswa UNS Ciptakan Baterai Lithium dari Limbah Pabrik Semen

Tiga Mahasiswa Kampus Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah sukses membuat baterei lithium dari sampah pabrik semen. Mereka dapat manfaatkan sampah fly ash hasil pembakaran batubara jadi material anoda baterei Lithium-ion.

Tiga mahasiswa itu datang dari Fakultas Tehnik UNS program studi Tehnik Kimia. Yaitu Annisa Puji Lestari, Rina Amelia Rosada (mahasiswa semester 8) serta Anisa Darma Briliant (mahasiswa sementer 6).

Baca juga: Akreditasi Prodi UI

“Kami lakukan riset itu semenjak April lantas,” kata Rina Amelia Rosada waktu dihubungi SINDOnews, Minggu (26/8/2018). Riset semuanya dikerjakan didalam universitas dibawah tuntunan Ir Arif Jumari MSc serta Dr Eng Agus Purwanto ST MT.

Hasilnya dari mulai lakukan ekstraksi silika dari sampah abu terbang batubara sampai diproduk jadi baterei. Inspirasi membuat baterei lithium dari sampah pabrik semen, muncul sesudah mereka tuntas lakukan kerja praktik di pabrik semen.

Saat itu, mereka lihat banyak lihat sampah fly ash yang belumlah di proses. “Sehingga, saat kami mendapatkan pekerjaan untuk riset baterei, kami pilih sampah fly ash dari pabrik semen,” urainya.

Karena, sampah itu mempunyai prospek yang baik untuk jadikan bahan material baterei lithium. Pembuatan baterei lithium dari sampah pabrik semen, sepengetahuannya baru pertama-tama ini. Hasil riset sekarang ini baru diserahkan supaya memperoleh hak paten.

Sesaat untuk riset semacam bahan bakunya dari sampah abu sekam padi. Hasil riset memang masih tetap membutuhkan pengujian selanjutnya untuk dapat diterapkan pada industri langsung.

Sesudah tuntas pengujian kembali, lanjutnya, gagasannya akan diterapkan pada produksi baterei lithium yang sudah dikerjakan UNS. Hingga, diinginkan dapat sama-sama bersinergi dengan produk yang sudah digerakkan UNS sekarang ini bersama dengan Pertamina. Pesatnya laju pembangunan di Indonesia, lanjutnya, mengakibatkan meningkatnya produksi semen. Produksi semen yang besar memerlukan bahan bakar batubara yang besar juga.

Sesaat, sampah fly ash hasil pembakaran batubara belumlah bisa digunakan dengan optimal. Sekarang ini baterei Lithium-ion tengah santer dikembangan. Salah satunya sisi dari baterei Lithium-ion yang berada di market sekarang ini ialah anoda yang sejumlah besar unsur utamanya ialah karbon. Fly ash dinilai mempunyai kemampuan untuk tingkatkan kemampuan serta perform baterei Lithium-ion.

Baca juga: Akreditasi Prodi POLMAN

Pada riset yang dikerjakan, sampah fly ash diterapkan pada baterei lewat cara ambil kandungan silika (SiO2) serta dicampurkan menjadi bahan anoda baterei Lithium-ion. “Dari hasil riset tunjukkan jika menambahkan silika dari sampah fly ash pabrik semen bisa tingkatkan kemampuan baterei Lithium-ion sebesar 216% di banding baterei komersil di market,” jelasnya.

Riset dikerjakan pada beberapa formasi silika pada karbon dalam material anoda baterei Lithium-ion. Makin tinggi kandungan silica, karena itu baterei yang dibuat akan mempunyai kemampuan yang makin besar. Puncaknya saat formasi silika 10%, baterei yang dibuat memiliki tinggi sebesar 1047 mAh serta lebih awet.

Kemampuan pemakaian baterei Lithium-ion di Indonesia begitu bermacam dari mulai barang yang memiliki ukuran kecil, seperti powerbank sampai mobil listrik. Pihaknya mengharap baterei Lithium-ion dari sampah fly ash bisa diaplikasikan didunia industri hingga akan kurangi sampah fly ash pabrik semen di Indonesia serta meningkatkan nilai jual sampah itu.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan