Akibat Demo Anarkis, 4 Mahasiswa UMI Dipecat

Rektor Kampus Muslim Indonesia (UMI) Masruroh Muchtar ambil aksi tegas pascabentrokan di muka universitas, Kamis (27/11) malam.

Baca juga: Jurusan di POLNEP

Empat mahasiswa yang tidak mematuhi ketentuan serta melakukan perbuatan anarkistis dipecat, sesaat empat mahasiswa lainnya diskors empat semester. Masruroh menuturkan, delapan mahasiswa itu dijatuhi sangsi karena beberapa kali sudah dapat dibuktikan tidak mematuhi ketentuan. Puncaknya pada demo, Kamis (27/11), yang mengakibatkan satu masyarakat Pampang meninggal.

“Itu akumulasi pelanggaran serta tindakan anarkistis yang dikerjakan,” tutur Masruroh tempo hari. Demo mahasiswa UMI menampik penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Kamis (27/11) malam selesai bentrok. Muhammad Arief alias Arief Pepe, 17, yang bekerja menolong polisi mengatur arus jalan raya di Jalan Urip Sumohardjo meninggal karena terjerat dalam benturan.

Dia disangka meninggal karena terinjak massa waktu pembubaran unjuk perasaan oleh polisi. Untuk menghadapi benturan, UMI telah meliburkan pekerjaan belajar di universitas, Jumat–Senin (28/11-1/12). Masruroh mengharap mahasiswa kenakan jas almamater waktu berunjuk perasaan supaya tidak disusupi orang tidak bertanggungjawab.

Baca juga: Jurusan di UNTAN

“Kami mensupport mahasiswa mengemukakan aspirasinya, tetapi janganlah anarkistis,” tuturnya. Wakil Rektor III UMI Achmad Gani memberikan, pihaknya tengah berdiskusi serta bekerjasama dengan polisi tentang langkah mengatasi tindakan mahasiswa. “Harusnya dibuatkan ketentuan main oleh polisi karena di ketahui penyampaian masukan itu dilindungi hukum,” katanya.

Achmad memiliki pendapat berlangsung kekeliruan prosedur dalam perlakuan tindakan unjuk perasaan di Universitas UMI. Polisi semestinya memukul mundur pengunjuk perasaan mengarah Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang. “Ada kekeliruan prosedur, semestinya mereka tarik ke TMP, bukan ke Universitas UMI,” lanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Gugatan ke MK, Sandi Sebut Ini Langkah Konstitusional

PAN Tegaskan Tidak Pernah Minta Kursi Pimpinan Parlemen ke Jokowi

UG skorsing mahasiswa pembully Farhan